https://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/issue/feedSTATIKA2025-06-19T18:31:39+00:00Statikastatikaugn@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Statika</strong> adalah jurnal teknik Sipil, dengan Nomor <strong>ISSN 2541-027X (Media Cetak) </strong>dan<strong> ISSN 2774-9509 (Media Online) </strong><em> </em>terbit dalam setahun dua kali yaitu bulan April dan September. <span class="Y2IQFc" lang="id">Artikel dapat berupa hasil penelitian, pemikiran ilmiah, atau studi kasus dengan ruang lingkup r</span>ekayasa struktur, pengembangan sumber daya air, rekayasa transportasi, geoteknik dan manajemen rekayasa konstruksi. <span class="Y2IQFc" lang="id">Penulis dapat menulis artikel dengan template dan mengirimkan artikel secara online dengan menggunakan sistem OJS. Segala hal yang berkaitan dengan penggunaan <em>software</em>, kutipan dan izin hak cipta yang dibuat oleh penulis artikel, dan konsekuensi hukum yang ditimbulkannya, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis artikel.</span></p>https://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1587Analisa Penambahan Tanah Kapur Terhadap Kuat Tekan Beton2025-06-10T19:17:03+00:00zulwandizulwandi77@gmail.comSahrul Harahapsahrulharahap22@gmail.comNurhasana Siregarnurhasana@gmail.com<p>Pemakaian batu kapur sebagai bahan perekat / semen dalam pembuatan beton perlu upaya pemakaian bahan lain sebagai bahan perekat semen seperti pemanfaatan tanah mediteran, Kapur yang kandungannya hamper sama dengan semen yaitu karbonat (CaO) dan silica (SiO2). Untuk mengurangi pemakaian batu kapur diperlukan pemanfaatan tanah mediteran sebagai pengganti sebagian semen dalam pembuatan beton. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh substitusi tanah mediteran sebesar 5%, 10% dan 15% terhadap kuat tekan beton pada umur 7, 14 dan 28 hari dengan benda uji masing-masing 3 buah pada setiap variasi dalam silinder 10cm × 30cm. Hasil pengujian kuat tekan beton berdasarkan variasi campuran 5%, 10%, 15% dengan perawatan 7 hari masing-masing 10,90 ; 8,07 ; 7,09 N/mm2, kuat tekan dengan perawatan 14 hari masing-masing 13,09 ; 11,61 ; 12,24 N/mm2, kuat tekan dengan perawatan 28 hari masing-masing 15,50 ; 12,24 ; 11,51 N/mm2, sedangkan yang di temukan kuat tekan beton normal masing-masing yaitu 11,18 ; 13,94 ; 17,13 N/mm2. Hal ini menunjukkan bahwa variasi tanah mediteran terhadap kuat tekan beton terdapat perbedaan relative sedikit dengan nilai kuat tekan beton normal. Korelasi R diperoleh sebesar 0,882 diketahui hubungan tanah mediteran terhadap kuat tekan beton ialah sangat kuat. Artinya bahan tanah mediteran dapat dijadikan sebagai bahan pembuatan beton.</p>2025-06-10T19:17:03+00:00Copyright (c) 2025 STATIKAhttps://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1484ANALISIS KUAT TEKAN PAVING BLOCK MENGGUNAKAN PASIR PANTAI SEBAGAI PENGGANTI PASIR NORMAL 2025-06-10T19:34:40+00:00Rasyidin Muhammad Akbar Siregarrasyidinmuhammadakbar69@gmail.comSuryanti Suraja Pulunganrasyidinmuhammadakbar69@gmail.comNurhasana Siregarrasyidinmuhammadakbar69@gmail.com<p><strong><em>Abstrak</em></strong><strong>: </strong>Salah satu komponen yang sering digunakan dalam konstruksi adalah <em>paving block</em>, yang merupakan material yang digunakan untuk pembuatan trotoar, jalan kecil, dan area parkir. Namun, pembuatan <em>paving block</em> tidak lepas dari penggunaan bahan baku, salah satunya adalah pasir. Pasir merupakan salah satu bahan utama dalam pembuatan <em>paving block</em> karena memiliki peran penting dalam meningkatkan kekuatan dan ketahanan <em>paving block</em> terhadap beban dan tekanan. Pasir alamiah yang lain yaitu pasir pantai, yang tersebar luas di sepanjang garis pantai, menjadi alternatif yang menarik sebagai pengganti pasir normal dalam pembuatan <em>paving block</em>. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar lumpur, kuat tekan dan pengaruh <em>paving block</em> menggunakan pasir normal dengan pasir pantai. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jenis penelitian yang dilakukan dengan cara pengujian (eksperimen) yang bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara akibat satu sama lain dan membandingkan hasil. Dari hasil analisis data dapat di ambil kesimpulan bahwa kadar lumpur <em>paving block</em> pasir normal sebesar sebesar 2,10 % masih berada di bawah standar kadar lumpur (5%) sedangkan pasir pantai pandan sebesar 6,04 % melebihi batas standar kadar lumpur maksimal 5 %. Kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari pasir normal sebesar 10,89, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 11,43, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 11.27 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 10,21. Pada umur 14 hari pasir normal sebesar 12,74, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 12,33, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 11,43 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 10,39. Umur beton pada 28 hari pasir normal sebesar 14,50, Pasir pantai variasi 5 % sebesar 13,41, Pasir pantai variasi 10 % sebesar 12,16 dan Pasir pantai variasi 15 % sebesar 11,64. Semakin tinggi penggunaan pasir pantai maka semakin menurun hasil kuat tekan beton yang dihasilkan..</p>2025-06-10T19:34:40+00:00Copyright (c) 2025 STATIKAhttps://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1483ANALISA KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN PEMANFA ATAN LIMBAH ABU SEKAM PADI2025-06-10T19:42:41+00:00joel gabriel sianipar sianiparjoelsianipar45@gmail.comSuryanti Suraja Pulunganjoelsianipar45@gmail.comNurhasana Siregarjoelsianipar45@gmail.com<p><strong><em>Abstrak : </em></strong><em>Paving block merupakan komposisi bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya. Dalam penelitian ini seperti penambahan limbah abu sekam padi sebagai pengganti sebagian semen bertujuan agar kuat tekan bertambah dari sebuah paving block dan untuk melihat perbandingan nilai kuat tekan sebelum dan setelah penambahan abu sekam padi. Dimana pada campuran ini mempunyai persentase campuran sebesar 10%, 20% dan 30% pada berat semen Penelitian dilakukan di laboratorium beton dengan menggunakan metode experimen teknik sipil fakultas teknik universitas graha nusantara padangsidimpuan. </em><em>Adapun Pengaruh penambahan abu sekam padi terhadap kuat tekan paving block dianalisis menggunakan regresi linear dengan nilai interval koefisien korelasi R = 0,9947 yang menunjukan bahwa pengaruh abu sekam padi terhadap kuat tekan paving block tingkat hubungannya sangat kuat. </em><em>Dimana nilai kuat tekan yang dihasilkan dari paving block normal dari umur 7 hari, 14 hari, dan 28 hari secara berturut-turut yaitu 10,89 MPa, 12,74 MPa, dan 14,50 MPa untuk kuat tekan penambahan abu sekam padi variasi 10% adalah 9,28 MPa, 10,17 MPa, dan 11,80 MPa untuk kuat tekan penambahan abu sekam padi variasi 20% adalah 6,42 MPa, 7,72 MPa, dan 9,30 MPa. Sedangkan untuk kuat tekan penambahan abu sekam padi variasi 30% adalah 4,28 MPa, 5,43 MPa, dan 6,08 MPa. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa hasil kuat tekan penggunaan abu sekam padi pengganti sebagian semen pada campuran paving block memenuhi klasifikasi kelas (mutu D) dapat digunakan untuk taman.</em></p>2025-06-10T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 STATIKAhttps://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1588Pengaruh Campuran Serbuk Kayusebagai Pengganti Sebagian Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton2025-06-10T20:05:32+00:00Ahmad Efendi Nasutionusersipil547@gmail.comSahrul Harahapsahrulharahap22@gmail.comFithriyah Patriotikafithriyahpatriotika@gmail.com<p>Serbuk kayu adalah sisa-sisa dari pengolahan kayu yang dapat digunakan sebagai pengganti sebagian agregat halus pada campuran beton yang diharapkan mendapat pengaruh besar untuk kekuatan beton. Agregat halus yang akan dipakai pada beton harus melalui tahap-tahap pengujian agregat seperti pengujian gradasi, kadar air, penyerapan air, dan kadar lumpur. Beton adalah suatu elemen struktur yang terdiri dari partikel-partikel agregat yang dilekatkan oleh pasta yang terbuat dari semen portland dan air. Kuat tekan beton sangat dipengaruhi oleh banyaknya volume Serbuk Kayu dalam campuran beton. Dimana semakin besar volume serbuk kayu maka kuat tekannya akan sangat semakin menurun. Nilai kuat tekan dengan pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa Beton Normal memiliki kuat Tekan Rata-rata Paling tinggi yaitu 15,15 MPa sedangkan Beton Serbuk Kayu 5% memiliki kuat tekan rata-rata 8,67 MPa, Beton Serbuk Kayu 10% memiliki kuat tekan rata-rata 6,91 Mpa dan yang paling rendah BS 15% memiliki kuat tekan rata-rata yaitu 4,92 MPa.</p>2025-06-10T20:05:32+00:00Copyright (c) 2025 STATIKAhttps://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1589Analisa Perbandingan Kuat Tekan Beton Menggunakan Pasir Sungaikelurahan Napa Di Kecamatan Angkola Selatan Dengan Pasir Mabang Di Kecamatan Muara Batang Toru2025-06-10T20:18:38+00:00Mardoli Gunausersipil547@gmail.comSahrul Harahapsahrulharahap22@gmail.comAfniria Pakpahanafniria@gmail.com<p>Bahan penyusun beton terdiri dari semen, agregat halus, agregat kasar, dan air. Kualitas agregat halus yang digunakan sebagai komponen struktural beton memegang peranan penting dalam menentukan karakteristik kualitas struktur beton yang dihasilkan, karena agregat halus mengisi sebagian besar volume beton. Penelitian ini menggunakan beton normal dengan kuat tekan rencana 19 MPa. Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini berasal dari Pasir Sungai Kelurahan Napa di Kecamatan Angkola Sealatan dan Pasir Mabang di Kecamatan Muara Batang Toru. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tingginya 30 cm dengan uji kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14 dan 28 hari. Hasil pengujian kuat tekan beton menunjukkan bahwa Pasir Mabang di Kecamatan Muara Batang Toru memiliki nilai kuat tekan ratarata paling tinggi dibandigkan Pasir Sungai Kelurahan Napa di Kecamatan Angkola Selatan memiliki nilai kuat tekan yang rendah dan tidak sesuai dengan kuat tekan yang direncanakan.</p>2025-06-10T20:18:38+00:00Copyright (c) 2025 STATIKAhttps://jurnal.ugn.ac.id/index.php/statika/article/view/1601Redesain Jenis Kontruksi Ruas Jalan Abdul Haris Nasution STA 0+000 S/D STA 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara Kota Padangsidimpuan2025-06-19T18:31:39+00:00Tobi Vance Sunarto Siregartobivance@gmail.comAhmad Rafiirafiia336@gmail.comRizky Febriani Pohanrizky_febriani88@gmail.com<p>Jalan raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan pengikat yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Jalan Abdul Haris Nasution merupakan jalan alternatif yang berfungsi mengalihan volume lalu lintas terutama kenderaan-kenderaan berat untuk mengurangi terjadinya penumpukan kenderaaan terutama di pusat kota. Pengukuran sifat kerataan lapis permukaan jalan akan bermanfaat dalam usaha menentukan program rehabilitasi dan pemeliharaan jalan. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini adalah mengetahui tebal perkerasan perkerasan lentur dan juga perkerasan kaku serta mendapatkan jenis kontruksi apa yang tepat untuk perbaikan kerusakan pruas jalan abdul haris nasution Sta 0+000 S/D Sta 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Analisa Komponem dan Metode Bina Marga. Dari hasil analisis data, dapat di ambil kesimpulan untuk tebal pekerasan yang dibutuhkan pada ruas jalan abdul haris nasution Sta 0+000 S/D Sta 2+500 Kec. Padangsidimpuan Tenggara, yaitu : jika menggunakan perkerasan lentur maka tebal lapisan yang di butuhkan yaitu : lapisan permukaan 15 cm, lapisan pondasi atas 20 cm dan lapisan pondasi bawah 10,00 cm, sedangkan menggunakan perkerasan kaku maka tebal lapisan yang di butuhkan yaitu : lapisan permukaan beton 20 cm dan lapisan pondasi bawah 10,00 cm. Untuk jenis kontruksi perkerasan jalan yang digunakan adalah perkerasan kaku sesuai dengan jenis jalan yang ditinjau jalan arteri atau kelas khusus yang berfungsi untuk melayani angkutan utama dengan ciri-ciri perjalanan jarak jauh dan kecepatan rata-rata tinggi.</p>2025-06-19T18:31:39+00:00Copyright (c) 2025 STATIKA