PENGARUH PENGGUNAAN VARIASI PH AIR TERHDAPA KUAT TEKAN BETON NORMAL

  • Muhammad Nasir Harahap
  • Sahrul Harahap
  • Afniria Pakpahan
Keywords: Beton, Kuat Tekan, pH Air, Asam, Basa

Abstract

Dalam pembuatan betonair sangat diperlukan untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat halus, dan memberikan kemudahan dalam pekerjaan beton. Pada dasarnya air yang digunakan adalah air yang berpH 7 atau normal. Begitupun dengan standar pengujian di laboratorium. Namun pada praktiknya di lapangan air yang digunakan tidak mempertimbangkan pH air baik asam maupun basa. Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh kuat tekan beton pada umur 7, 14, dan 28 hari dengan menggunakan air dengan variasi pH air 4, 5, 9 dan pH 10 pada campuran beton normal sedangkan sebagai pembanding adalah beton normal pH air 7. Penelitian dilakukan di laboratorium beton dan struktur teknik sipil fakultas teknik Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan. Penelitian menunjukkan penurunan nilai kuat tekan beton yang menggunakan air dengan Variasi pH 4, 5, 9, dan 10 dari nilai kuat tekan beton air pH 7 yang menjadi pembandingnya. Kuat tekan rata-rata yang dihasilkan pada umur 7 hari pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 12,78 MPa, 12,80 MPa, 15,99 MPa, 13,08 MPa dan 12,10 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 12,67 MPa, 13,33 MPa, 16,67 MPa, 13,67 MPa, dan 12,67 MPa untuk beton berbentuk kubus. Pada umur 14 hari nilai kuat tekan beton dengan menggunakan pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 15,14 MPa, 16,91 MPa, 19,32 MPa, 16,99 MPa dan 14,86 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 16,33 MPa, 17,33 MPa, 18,67 MPa, 16,33 MPa dan 15,33 MPa, untuk beton berbentuk kubus. Sedangkan pada umur 28 hari nilai kuat tekan beton dengan menggunakan pH air 4, 5, 7, 9, dan 10 secara berturut turut sebesar 18,49 MPa, 20,38 MPa, 22,72 MPa, 20,00 MPa dan 18,12 MPa, untuk beton berbentuk silinder dan 18,00 MPa, 20,00 MPa, 23,00 MPa, 20,33 MPa, dan 17,33 MPa untuk beton berbentuk kubus. Dari hasil penelitian yang dilakukan didapati hasil penurunan mutu beton maka untuk pemakaian air yang tidak ber-pH 7 agar lebih memperhatikan dan mempertimbangkan resiko penurunan nilai kuat tekan beton yang direncanakan.

References

Anonim. 2004. Semen portland komposit, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Anonim. 2008. Cara Uji Slump Beton, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Anonim. 2011. Cara Uji Kuat Tekan Beton Dengan Benda Uji Silinder, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Anonim. 2016. Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
George dan Arthur, 1993, Perencanaan Struktur Beton Bertulang, PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
Habibi, 2018, Pengaruh Penggunaan Abu Terbang (Fly Ash) Sebagai Pengganti Semen Pada Pembuatan Paving Bock,Skripsi. Teknik Sipil Universitas Graha Nusantara. Padangsidimpuan.
Mulyono, T., 2004, TeknologiBeton, Penerbit Andi. Yogyakarta.
Nugraha dan Antoni, 2007, Teknologi Beton, Cv. Andi Offset, Yogyakarta.
Tjokrodimuljo, K., 2007, Teknologi Beton, Cv. Andi Offset, Yogyakarta.
Published
2021-09-22