ANALISIS PENGARUH PENGGUNAAN SILICA GEL TERHADAP KUAT TEKAN BETON

  • risal pausi risal universitas graha nusantara
  • Sahrul Harahap Universitas Graha Nusantara
  • Rizky Febriani Pohan Universitas Graha Nusantara
Keywords: Kuat Tekan, Silica Gel

Abstract

Beton merupakan material yang paling banyak digunakan di dunia dalam bangunan konstruksi. Beton adalah campuran yang terdiri dari agregat halus, agregat kasar, semen dan air serta dapat juga ditambah bahan tambahan yang lain dengan pembandingan tertentu, beton juga memiliki keistimewaan, antara lain mampu menahan daya tekan dan lemah terdap tarik. Dalam pembangunan gedung, jembatan, jalan, perlu dibutuhkan beton dengan kekuatan tinggi dan beton bermutu tinggi. Peningkatan mutu beton dapat dilakukan dengan memberikan bahan campuran diantaranya adalah silica gel. Silica gel adalah butiran seperti kaca dengan berbentuk yang sangat berpori. Walaupun namanya silica gel namun bentuknya padat. Silica gel merupakan mineral alami yang dimurnikan dan diolah salah satu bentuk butiran atau manik-manik. Silica gel memiliki kemampuan menyerap yang sangat besar terhadap molekul-molekul air. Sifat ini menjadikan silica gel dimanfaatkan sebagai bahan atau zat penyerap, pengering dan penompang katalis, Rongga yang kosong diantara partikel semen akan diisi oleh silica gel sehingga berfungsi sebagai bahan penguat beton dan meningkatkan daya tahan.Persentase penambahan silica gel pada campuran adukan beton normal, beton variasi 5%, 10%, 15%, terhadap berat semen yang digunakan.Benda uji yang digunakan adalah benda uji silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan jumlah 24 buah, dimana setiap variasi memiliki sampel 6 buah.Mutu beton yang digunakan adalah K-225. Pengujian kuat tekan beton  dilakukan pada umur 14 dan 28 hari pengujian dilakukan hari Rabu 28 September 2022 di laboratorium Fakultas Teknik Kampus II Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan Jalan Willem Iskandar. Dari pengujian yang dilakukan terhadap campuran beton normal dipatkan kuat tekan fc rata-rata pada umur 14 hari yaitu sebesar 9,13 MPa, dan umur 28 hari sebesar 12,85 MPa, sedangkan variasi 5% dipatkan kuat tekan fc rata-rata pada umur 14 hari yaitu sebesar 13,45 MPa, dan umur 28 hari sebesar 15,42 MPa, dan variasi 10%  pada umur 14 hari yaitu sebesara 10,97 MPa, dan umur 28 hari sebesar 12,67 MPa, di variasi 15%  umur 14 hari yaitu sebesara 7,43 MPa, dan umur 28 hari sebesar 12,31 MPa.

References

Abrams, 1981, Ukuran Kehalusan Dan Kekasaran Butir Agregat, Teori Pengantar Fiksi, Yogyakarta.
Anonim, 1971, Peratutan Beton Normal (PBI) Departemen Pekerjaan Umum Dan Tenaga Listrik, Lembaga Penyelidikan Masalah Bangunan, Jakarta.
Anonim, 1989, SNI S-04-1989-F Tata Cara Pembuatan Beton Normal, Bandung.
Anonim, 1991, SNI T-15-1991-03 Ukuran Butiran-Butiran Agregat Untuk Campuran Beton Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Anonim, 2000, SNI 03-2834-2000 Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, BSN, Jakarta.
Anonim, 2002, SNI 03-2847-2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, Bandung.
Anonim, 2002, SNI 03-3449-2002 Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan Dengan Agregat Ringan, Departemen Pekerjaan Umum, Bandung.
Anonim,2013, Perbedaan Silica Gel biru dan Silica Gel putih.
Fuad, S., Aswir, B., Oktarri, A., 2019, Pengaruh Pemanfaatan Silica Gel Untuk Meningkatkan kuat Tekan Beton, Jurnal Desiminasi Teknologi 7 (2), Juli 2019, Hal, 109-115.
Kardiyono, 1989, Bahan-Bahan Penyusun Beton, Buku Ajar Pada JurusP
Mulyono, 2004, Teknologi Beton, Dari Teori Ke Praktek LPP-UNJ, Jakarta.
Putranto dan Dodi, 2011, Unsur Dan senyawa Tentang Silica Gel, Diakses Pada Tahun 2013.
Samekto dan Candra R, 2001, Jumlah Agregat Kasar Dalam Beton Normal, Kanisius, Yogyakarta.
Sulastry, S. 2010, Berbagai Macam Senyawa Silica. Diakses Pada Tahun 2013.
Tjokrodimulyo dan Nafiri, 2003, Teknologi Beton, Penerbit, Yogyakarta.
Tjokrodimuljo, 2007, Perawatan Beton, Biro Penerbit, Yogyakarta.
Published
2023-12-30