PEMANFAATAN TANAMAN SEBAGAI PESTISIDA HAYATI UNTUK PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABAI DALAM RANGKA MENDUKUNG PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pertanian
Abstract
Kebutuhan cabai dalam rumah tangga sangat penting, karena dapat memberikan cita rasa pada makanan, sehinga jika tidak tersedia akan terasa kekurangan masakan tersebut. Ketersediaan cabai dari petani harus terus dipertahankan, baik dari jumlah dan harga, tetapi gagal panen ataupun menurunnya jumlah panen sebagai akibat serangan hama dan penyakit menimbulkan gejolak dipasar cabai, harga bisa tiba-tiba melambung tinggi. Penanganan OPT (organisme pengganggu tanaman) harus diatasi mulai dari persemaian sampai panen, karena serangan OPT tidak mengenal usia tanaman. Pestisida buatan/kimia sangat efektif digunakan dalam mengendalikan OPT ini, tetapi dapat memberikan efek negative, berupa tertinggalnya pestisida dalam cabai, dan juga menyebabkan resistensi pada seraangga dan mikroorganisme serta merusak lingkungan. Penggunaan pestisida hayati seperti daun papaya, daun nimba, srikaya, bawang putih, daun sirsak dan tembakau juga cukup efektif untuk mengendalikan OPT. Tetapi kelemahannya adalah reaksi lambat, membutuhkan waktu untuk membuatkan karena tidak tahan lama dalam mpenyimpanan dan juga perlu aplikasi yang rutin. Pestisida hayati tidak merusak lingkungan, sehingga pertanian dengan pola ini dapat melindungi lingkungan dari kerusakan.
Downloads
References
BPS. (2022). Statistik Pertanian. Biro Pusat Statistik. Jakarta: Biro Pusat Statistik.
Kementerian Pertanian;. (2020). Hama dan Penyakit Cabai. Kementerian Pertanian. Jakarta: Kementerian Pertanian.
N, S., R, R., & A, S. (2004). Pengaruh pengolahan tanah dan takaran pupuk kandang ayam terhadap kesuburan tanah Andisol dan hasil cabai merah. Lembang: Balitsa Lembang.
Nurhayati. (1987). Periode kritis tanaman lombok besar (Capsicum annuum L.) karena adanya persaingan dengan gulma.
Nurtika, N., & Suwandi. (1992). Pengaruh sumber dan dosis pupuk fosfat pada tanaman cabai. Bul. Penel. Hort., 6-15.
Sumiati, E., & Suwandi. (1987). Pengaruh konsentrasi Dharmasri 5 EC (Triacontanol) terhadap hasil buah cabai kultivar Braito. Bul. Penel. Hort, 337-345.
Sunu, P. (1998). Berbagai populasi dan umur bibit, pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman lombok (Capsicum annuum L.). Surakarta: Fak. Pertanian, Universitas Sebelas Maret.
Suwandi , & Y, H. (1991). Pengaruh konsentrasi dan waktu aplikasi pupuk daun Massmikro pada cabai (Capsicum annuum L.). Bul. Penel. Hort, 47-53.