STUDI KEHANDALAN WAKTU TEMPUH PERJALANAN (Studi Kasus Pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan)
Dosen Fakultas Teknik Universitas Graha Nusantara
Abstract
Pemilihan waktu perjalanan yang merupakan bagian dari proses pergerakan lalu lintas sebagai kelanjutan dari trip distribusi meliputi moda-moda tertentu sesuai tahapan pemilihan moda dan rute, pergerakan moda-moda ini bagi prasarana jalan akan merupakan pembebanan pada rute terpilih yang meliputi seluruh ruas pada jaringan yang tersedia. Analisa pemilihan waktu dilakukan dengan memanfaatkan data perjalanan terdahulu yang dibandingkan dengan data menggunakan system navigasi untuk mendapatkan gambaran waktu perjalanan yang akurat berdasarkan hasil survei yang dilakukan untuk masing-masing rute perjalanan yang dipilih oleh pengendara agar diperoleh ketepatan waktu tiba dilokasi tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Penggunaan rute alternatif juga telah dikaji oleh peneliti lainnya untuk mengetahui pengaruhnya terhadap jam tiba pegawai di kantor. Namun hal ini tidak berpengaruh besar. Maka untuk bisa memilih waktu bangkitan pergerakan pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan dari rumah tempat tinggal mereka menuju tempat kerja agar tidak terlambat. Maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan metode survai menggunakan peralatan navigasi seperti Global Positioning System (GPS). Namun dari hasil survei yang dilakukan terhadap 3 (tiga) rute yang diteliti yaitu lintasan yang berasal dari Medan Amplas (rute-1), Medan Tembung (rute-2) dan Medan Labuhan (rute-3), diketahui bahwa frekwensi keterlambatan waktu tiba di kantor ternyata disebabkan oleh tidak tepatnya jam keberangkatan dari rumah menuju kantor. Dengan menggunakan nilai rata-rata, maka waktu keberangkatan yang handal bagi pegawai untuk berangkat dari rumah pukul 06:57 WIB bagi yang menggunakan rute-1, pukul 06:44 WIB bagi yang menggunakan rute-2 dan pukul 06:50 WIB bagi yang menggunakan rute-3. Sehingga rute alternative tidak terlalu membantu pegawai agar tiba dikantor tepat pada wakatunya, namun yang berpengaruh besar adalah pemilihan waktu keberangkatan. Kemacetan dan waktu tundaan lainnya juga menyebabkan tidak pastinya waktu perjalanan yang ditempuh dari rumah tempat tinggal menuju kantor tempat bekerja. Biaya yang timbul akibat kemacetan tertinggi terjadi pada rute asal Medan Tembung dengan nilai Rp.953,507,- setiap kilometer yang hamper sama dengan Medan Amplas Rp.953,141,- setiap kilometernya. Sedangkan pada Medan Labuhan sebesar Rp.882,19,-. Biaya kemacetan tertinggi terjadi antara pukul 06.30 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB disebabkan pada jam tersebut volume berkendara pegawai dan anak sekolah tinggi. Sementara mulai pukul 08.00 WIB aktivitas berkendara sudah berkurang disebabkan pegawai dan anak sekolah sudah berada pada tujuan.