Upaya Pengembangan Pertanian Organik di Lahan Basah dan Lahan Kering (Pemetaan Biologi Tanah pada Daerah Pertanian Organik di Selingkar Gunung Merapi)
Abstract
Secara umum lahan basah atau wetlands banyak dimanfaatkan untuk kepentingan pertanian, dimana membutuhkan sebuah lahan yang memang selalu terisi dan memiliki kandungan air yang tinggi serta memiliki ciri-ciri tanah yang baik. Sedangkan pertanian lahan kering sendiri merupakan kebalikan dari pertanian lahan basah yang merupakan jenis pertanian yang dilakukan pada sebuah lahan yang kering, yaitu lahan yang memiliki kandungan air yang rendah, bahkan ekstrimnya adalah lahan kering ini merupakan jenis lahan yang cenderung gersang dan tidak memiliki sumber air yang pasti seperti sungai, danau ataupun saluran irigasi. Metode yang dilakukan adalah mengelompokkan jurnal hasil penelitian, makalah/tulisan yang telah diperoleh sesuai dengan alur materi/topik pembahasan. Membuat ulasan melalui pengkajian (review) setiap jurnal dan makalah yang telah diperoleh sesuai dengan penggolongannya masing-masing. Studi literatur dengan pencarian jurnal, dan tulisan/makalah yang dibutuhkan sebagai bahan penguat dalam penulisan ini. Peranan bahan organik sangat besar dalam meningkatkan kesuburan tanah, dan akan menentukan produktivitas tanah. Peranan bahan organik tidak hanya berperan dalam penyediaan hara tanaman saja, namun terhadap perbaikan sifat fisik, biologi dan sifat kimia tanah lainnya seperti pH tanah, kapasitas pertukaran kation dan anion tanah. Perlakuan pupuk berimbang merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan populasi total bakteri dan fungi. Perlakuan pembenah tanah + pupuk berimbang menunjukkan populasi Rhizobium sp tertinggi (4,13 x 105 CFU/g) dengan bakteri pelarut fosfat sebesar 8,38 x 105 CFU/g. Populasi Azotobacter sp tertinggi (2,13 x 106 CFU/g) terdapat pada perlakuan pemberian pembenah tanah + inokulasi pupuk hayati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mineral zeolit dan pasir vulkan berpengaruh nyata meningkatkan pH, P-tersedia, bulk density, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar. Pemberian air laut berpengaruh nyata menurunkan pH, KTK, bobot kering tajuk, dan bobot kering akar, meningkatkan DHL dan kejenuhan basa tetapi tidak berpengaruh nyata pada P-tersedia, gabah hampa, dan bobot 1000 butir