PELEPAH DAN DAUN SALAK SEBAGAI PAKAN SUBSTITUSI HIJAUAN PADA PAKAN TERNAK SAPI PERAH DI DESA SIMAPILAPIL KABUPATEN TAPANULI SELATAN

  • Rikardo Silaban
  • Rizky Amnah
  • Doharni Pane
Keywords: Pelepah salak, wafer, konsentrat, sapi perah

Abstract

Penelitian dilakukan di desa Simapilapil Kabupaten Tapanuli Selatan yang bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian pelepah dan daun salak sebagai substitusi hijauan terhadap produktivitas sapi perah. Pelepah tanaman salak segar dijadikan dalam bentuk konsentrat yang kemudian disebut dengan konsentrat limbah pelepah tanaman salak [KLPTS]. KLPTS ini kemudian disubstitusi dengan hijauan sesuai dengan persentasi yang ditentukan. Ternak yang digunakan adalah sapi perah betina umur 3- 4 tahun dengan bobot badan 134.33 ± 8.53 kg sebanyak 9 ekor.  Pelepah salak yang digunakan berasal dari pelepah utuh dengan batas 60 cm dari pangkal pelepah. Semua pelepah dirajang dengan menggunakan mesin chopper. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan uji lanjut BNT. Perlakuan pada penelitian ini R1: ransum kontrol (hijauan 100%), R2: 60% hijauan + 40% KLPTS + konsentrat 1% dari bobot badan, dan R3: 40% hijauan+ 60% KLPTS + konsentrat 1% dari bobot badan. Peubah yang diamati yakni konsumsi bahan kering dan  pertambahan bobot badan (PBB). Penimbangan dilakukan 4 kali yaitu 1 kali dalam sebulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan R3 memberikan pertambahan bobot badan harian lebih tinggi dan setara dengan kontrol. Perlakuan substitusi hijauan dengan KLPTS menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap konsumsi bahan kering (6.32 vs 5.25). Kesimpulan penelitian ini yaitu substitusi hijauan dengan KLPTS sampai 60% masih perlu ditingkatkan.

Published
2018-10-30