PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS X SMK SWASTA LMC MODEL INDUSTRI

  • Desy Ryska Pane Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan
  • Haritsah Hammamah Harahap Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan
  • Adek Nilasari Harahap Universitas Graha Nusantara Padangsidimpuan
Keywords: Kata Kunci : Model Discovery Learning, pemecahan masalah

Abstract

Penelitian ini bertujuan antara lain: pertama, mengetahui apakah penerapan Model Discovery Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa melalui penerapan di kelas X SMK Swasta LMC Model Industri. Kedua, Untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa terhadap pembelajaran matematika melalui penerapan Model Discovery Learning di kelas X SMK Swasta LMC Model Industri. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yang terdiri dari 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah kelas X yang berjumlah 25 orang. Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah penggunaan Model Discovery Learning untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Perangkat pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Buku Panduan Guru (BPG), Lembar Kerja Siswa (LKS), Instrument Tes, lembar observasi kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan aktivitas siswa. Selanjutnya tes dan lembar observasi aktivitas siswa digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan pemecahan matematika siswa. Adapun tes yang digunakan adalah tes yang berbentuk essay yang sudah dihitung melalui perhitungan validitas, reabilitas, dan tingkat kesukaran, dan daya pembeda tes. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menerapkan Model Discovery Learning pada siklus I diperoleh dengan kategori minimal cukup yaitu sebesar 36% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 52%. Dengan indikator pencapaian telah tercapai ≥ 85%. Kemudian untuk hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I diperoleh kadar aktivitas siswa sebesar 65,63% berada pada kategori “Cukup” sedangkan pada siklus II sebesar 90,63% berada pada kategori “Baik”. Peningkatan yang terjadi dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. Indikator pencapaian telah tercapai ≥ 85%. Sedangkan untuk hasil observasi kemampuan guru pada siklus I dan siklus II diperoleh dengan kategori “Baik”.

Published
2023-07-24
Section
Articles